Ika Natassa
Gramedia Pustaka Utama, 2011
328 Halaman
Rp. 60.000
Blurb
Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
K e a r a
Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.
How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.
R u l y
Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.
H a r r i s
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."
Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.
***
Antologi Rasa bercerita tentang empat sahabat bernama Keara, Rully, Harris dan denise. Mereka bertiga bekerja sebagai banker dan mempunyai kronik pada perasaannya masing-masing. Harris yang mencintai Keara, Keara yang mencintai Rully, Rully yang cinta mati dengan Denise dan Denise yang sudah menikah dengan orang lain.
Harris seorang womanizer yang sangat mencintai Keara sejak pertemuan pertamanya di lift, dia selalu menyebut Keara dengan sebutan "Cinta Gue". Harris membuat persahabatannya dengan Keara hancur seketika karena suatu kejadian yang dialami mereka berdua di Singapore. Di saat Keara menemani dirinya untuk menonton pertandingan F1 di sana. Harris sangat berharap persahabatannya dengan Keara dapat kembali seperti dahulu dan Harris sangat menyesal.
"Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu." - Harris (hal. 33)
"We both get the glorious front seat of watching the one that we love somebody else." - Harris (hal. 248)
Keara, seorang perempuan yang suka clubbing, shopping, dan berganti-ganti pasangan ini sangat mencintai fotografi dan juga John Mayer. Keara diam-diam mencintai Rully sejak lama. Namun Keara tahu dia bukanlah sosok perempuan yang diidamkan dengan Rully. Ia berbeda dengan Denise yang cantik dan Lembut. Lalu bertemulah Keara dengan Panji di rumah sahabatnya yang bernama Dinda. Panji adalah adik ipar Dinda. Keara bermain-main dengan Panji, berharap perasaan dan pikirannya tentang Rully dapat hilang. Namun, Keara salah.
"Karena laki-laki yang gue banget itu semuanya anjing, Din" - Keara (hal. 25)
"Orang-orang sering bilang bahwa memaafkan itu lebih mudah daripada melupakan. But in this case between us, memaafkan saja aku sudah setengah mati rasanya dan belum bisa sampai sekarang, apalagi melupakan?"
Rully adalah seorang laki-laki pekerja keras dan baik. Dia mencintai Denise dengan sepenuh hati meskipun Denise telah memilih laki-laki lain untuk menjadi pendamping hidupnya. Dia selalu berusaha untuk tetap berada di sampingnya. Meskipun ia tahu bahwa Denise tidak akan menjadi miliknya karena Denise sangat mencintai suaminya.
***
Buku ini ditulis menggunakan PoV 1 dari semua tokoh di dalamnya. Ika Natassa menuliskan novel ini dengan gaya bahasa yang ceplas-ceplos dan apa adanya. Setting dalam novel ini terkesan nyata dan tidak dibuat-buat. Dan novel ini berhasil membuat saya sebagai pembaca merasakan pergejolakan perasaan saat membacanya.
Saya berhasil dibuat sedih ketika Harris, Keara dan Ruly menggambarkan perasaannya ketika melihat orang yang dia sayang tapi tidak bisa ia miliki. Saya pun dapat tertawa dan merasa geli saat seorang Harris yang menyebut kata "Cinta Gue" saat mendeskripsikan seorang Keara. Dapat merasakan kesedihan dan kecemburuan Ruly saat melihat Denise yang ditemani sang suami saat di rumah sakit. Bahkan ikut merasakan frustasi Harris yang kehilangan Keara sebagai sahabatnya.
Dan quotes yang disisipkan kak Ika sangatlah keren. Membuat ceritanya semakin nyata dan realistis. Apalagi sekarang ini banyak kasus friendzone yang terjadi hehehe :p Novel ini sangan ter-rekomendasi untuk dibaca :) yang terakhir adalah, ada sebuah pertanyaan untuk kalian semua yang saya kutip dari novel ini
"What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?"
ada yang bisa menjawab? :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar