Shita Hapsari
GagasMedia, 2014
278 Halaman
Blurb
Berapa banyak orang yang dikagumi—sekaligus dibenci—karena obsesinya pada kesempurnaan? Tak banyak; aku adalah salah satunya.
Seseorang tidak boleh berpuas diri, aku sangat paham akan hal itu.
Akan kulakukan apa pun demi bertahan di posisi teratas, menjadi yang terbaik, dan berbahagia. Lagi pula, aku senang disegani—atau lebih tepatnya ditakuti.
That's perfect!
Sebut aku ambisius jika kau mau.
Apakah ambisi mampu memudarkan cinta? Atau, bahkan mengundang kehadiran cinta lain? Aku tak percaya. Ambisi dan cinta dua hal berbeda, yang seharusnya saling melengkapi.
Namun, seseorang yang kusayangi diam-diam mengkhawatirkan hal itu. Cinta butuh hal lain agar tetap kekal, katanya. Dan, itu bukan sesuatu yang sempurna.
Diam-diam, aku jadi bertanya sendiri, apakah menjadi sempurna membuat kami tak searah lagi?
SEVEN DEADLY SINS adalah kompetisi menulis novel yang diadakan GagasMedia. Dalam kompetisi ini, penulis ditantang untuk menulis novel dengan karakter yang tidak sempurna dan memilih kekurangan tokoh utama dari tujuh dosa mematikan yang telah menjadi inspirasi bagi banyak penulis dan seniman.
Wrath (amarah), lust (nafsu), gluttony (kerakusan), greed (keserakahan), sloth (kemalasan), envy (kecemburuan/iri hati), dan pride (kesombongan). Temukan “dosa” dari ketujuh dosa itu di naskah para pemenang kompetisi ini dan bersiaplah hanyut ke dalam dunia “ketidaksempurnaan”
***
"A selfless act. Apa, sih, perbuatan tanpa mementingkan diri sendiri itu?"
Dangerously Perfect bercerita mengenai Sasa seorang wanita karir yang memiliki ambisi sangat besar. Dia perfectionist dan dia tidak ingin dikalahkan oleh siapapun. Berbeda dengan Luluk suaminya yang mempunyai pekerjaan sambilan sebagai penulis lepas. Sasa sangat sibuk untuk mengejar obsesinya sehingga tidak peduli dengan keharmonisan rumah tangga mereka. Semenjak ia mengalami keguguran, ia kembali sibuk untuk kembali ke jenjang kariernya dan tidak mempedulikan luluk lagi.
"Nyamperin, kan, bukan berarti kamu merangkak kalah, Sa. Sekarang, kamu pilih gengsi atau cinta?"
Di kantornya Sasa berupaya untuk menjatuhkan kompetitornya yang merupakan anak baru. Niko salah satu anak baru di kantor Sasa memiliki pesona yang membuat Sasa yang tadinya tak mempedulikan namun lama kelamaan membutuhkan hadir Niko. Sementara ada orang lain yang sedang berusaha untuk menjatuhkan Sasa tanpa ia sadari.
Luluk yang semakin lama merasa hubungannya dengan Sasa merenggang, selalu berkonsultasi kepada sahabatnya yang bernama Dono melalui surel. Dan di kantornya pun Luluk menemukan kenyamaan baru kepada teman kantornya yang bernama Kristi karena Kristi dapat membantu memberikan nasehat kepadanya dan juga mempunyai hobi yang sama dengan Luluk.
Dihadapkan dengan semua pilihan yang ada, Sasa akhirnya harus memilih mana yang terpenting untuk hidupnya. Cintanya dengan Luluk atau obsesi pada kesempurnaannya dalam mencapai karier.
***
"No. People don’t change. People tolerate other people"
Dangerously Perfect ditulis menggunakan PoV 1 dan PoV 3. Dangerously Perfect merupakan salah satu judul dari seri 7 Deadly Sins yang diterbitkan oleh Gagas Media. Dangerously Perfect mengambil tema Pride atau dosa kesombongan.
Karakter Sasa yang dihadirkan dapat membuat pembaca ikut merasa kesal karena sifat serta sikapnya yang terlalu ingin merasa sempurna dan sombong akan kemampuannya dalam bekerja. Serta karakter Luluk yang sangat berbanding terbalik dengan Sasa membuat ceritanya semakin lengkap.
Namun karena dialognya menggunakan dialog ping pong, membuat aku sebagai pembaca agak sedikit bingung. Dan beberapa halaman di pertengahan sangat membosankan sehingga aku harus mengskip beberapa lembar halamannya.
Tetapi, novel ini sangat berhasil membawa tema tentang kesombongan. Konflik di dalamnya pun terasa nyata. Good Job buat kak Shita yang telah berhasil menuliskan cerita tentang kesombongan seorang Sasa (yang minta banget digetok kepalanya hehehe)




