Rabu, 02 April 2014

Review Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi
Gagasmedia, 2013
328 Halaman
Rp. 52.000,-

Blurb

Pembaca tersayang,

Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare.

Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan.

Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti.

Setiap tempat punya cerita.

Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura.

Enjoy the journey,

EDITOR
***

Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku ingin membaca novel ini. Salah satu novel dari penulis terkenal, kak Winna. Setelah sukses dengan novel Ai serta Refrain, kak Winna pun menghadirkan Melbourne dengan cantik. Melbourne merupakan salah satu seri STPC yang merupakan project dari Gagasmedia dan Bukune. Dengan cover yang terkesan simple dan kartu pos yang cantik, Melbourne hadir dengan warnanya sendiri.

Melbourne:Rewind bercerita tentang Max dan Laura yang ingin menuntaskan perasaan masa lalunya. Dihadapkan dengan konflik-konflik yang menyadarkan bahwa cintanya sampai sekarang masih sama. Persahabatannya dengan Cee membuat Laura bertemu dengan Evan. Seorang dokter hewan yang membuatnya merasakan getaran cinta yang sudah lama tak ia rasakan. Lewat lagu-lagu yang hadir di playlist walkman andalannya, Laura bercerita mengenai hidupnya. Tentang dia dan Max. Laura terlalu takut untuk membuka hatinya kembali. Takut akan kehilangan seperti lima tahun yang lalu saat ia melepas Max untuk pergi menjemput impiannya di New York. Namun, sekarang Max telah kembali untuk mempertanyakan perasaan Laura. Tentang masih atau tidaknya perasaan itu seperti dahulu.

"You can meet someone who's just right, but he might not be meant for you. You break up, you lose things, you never feel the same again. But maybe you should stop questioning why. Maybe you should just accept it and move on."

"Just like how this one particular song reminds me of a person I used to know."

***

Melbourne:Rewind memiliki sudut pandang orang pertama. Adegan per adegan dijabarkan dalam sudut pandang Max dan Laura. Novel ini berisikan banyak narasi dan sedikit dialog. Namun, disetiap dialog yang ada mempunyai banyak makna dan sangat menyentuh. Di novel ini, kak Winna banyak menyisipkan penggalan lagu serta menampilkan judul lagu-lagu yang menjadi backsound disetiap adegannya. Lagu-lagu ini menjadikan pelengkap untuk setiap adegan di novel ini.

Di novel ini kita akan dihadapkan oleh konflik persahabatan, cinta baru yang salah dan cinta masa lalu yang tidak selalu buruk. Novel ini berbeda dengan novel STPC lainnya. Disamping karena novel ini memiliki banyak narasi dibanding dialog, novel ini pun memiliki ending yang berbeda dengan novel STPC lainnya. It's sweet over all.

Dan dibagian awal bab baru, selalu ada kata-kata bagus yang kak Winna sisipkan. Sepeti kata-kata di bawah ini.

"You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't mean as much as what you can have when you sit in front of someone, not saying a word, yet you feel that person with your heart. You feel like you have known the person for forever... Connections are made with the heart, not the tongue." - C. Joy Bell C
Dan novel ini sangat recommended buat kamu pecinta novel romance. Apalagi buat kamu yang lagi seneng baca seri Setiap Tempat Punya Cerita.


Review Novel Penjaja Cerita Cinta

Edi Akhiles
DIVA Press, Yogyakarta
Desember 2013 (Cetakan 1)
192 Halaman

Blurb
Kadang yang lain, ia menggumam, "Aku percaya waktu hanyalah kesemuan. Tak patut bagi kita untuk menjadikan waktu sebagai ukuran kesungguhan ..."


Pernah pula Senja bersuara, "Aku sudah lupa bagaimana rasanya lelah menunggu. Tapi, aku selalu ingat tentang kamu yang berjanji akan datang kala senja...."



Jika ada cerita yang mewartakan rindu yang sangat menyayat hati pemiliknya, pastilah rindu yang dirasakan itu belumlah sepekat rindu yang bersemayam dalam hati Senja.



****



KUmpulan cerita dalam buku ini sungguh tak biasa. Ada beribu rasa kisah dalam setiap helainya. Ada seabrek pelajaran teknik menulis fiksi pula dalam setiap tuturnya. Anda yang penyuka cerita, ambilah buku ini. Anda yang pemimpi untuk menjadi penulis fiksi, belajarlah pada buku ini.



Penulisnya adalah bagian dari Angkatan Sastra Indonesia 2000, penerima Anugerah Pengiat Sastra di Yogyakarta, dan rektor #KampusFiksi ** On Goodreads


***
Penjaja Cerita Cinta ini merupakan novel pertama yang saya dapatkan secara gratisssss :p Terima Kasih buat Bapak Edi yang telah memberikannya dan Diva Press. Saya merasa terhormat bisa mendapatkan ini secara gratis karena saya salah satu dari 100 pemenang giveaway yang bapak berikan. Kapan-kapan adain giveaway lagi ya pak :p

Penjaja Cerita Cinta ini merupakan kumpulan cerpen yang dikemas secara apik oleh pak Edi selaku penulis. Di awal halaman kumcer ini, pak Edi mengatakan bahwa kumcer ini dibuat untuk pandangan penulis-penulis pemula agar lebih memahami teknik penulisan yang ada.

***

Penjaja Cerita Cinta berisikan 17 cerpen. Masing-masing cerpen memberikan kesan dan teknik penulisan yang berbeda. Seperti misalnya, cerpen yang berjudul Penjaja Cerita Cinta. Cerpen ini menggunakan teknik penulisan yang sangat kaya akan diksi. Di samping itu, cerpen ini pun sangat rumit untuk dimengerti dan teknik penulisannya pun sangat matang. Berbeda dengan cerpen yang berjudul Love is KetekTak Tunggu Balimu, dan Cinta Cantik yang menggunakan teknik penulisan tidak matang dan menggunakan bahasa pop. Adapun cerpen yang hanya menggunakan narasi berjudul Abah, I Love You. Serta cerpen dengan judul Si X, Si X and God yang hanya percakapan saja. Namun, 17 cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama.

Di kumcer ini, kita dapat banyak belajar tentang teknik penulisan. Di mulai dari teknik penulisan yang hanya menuliskan percakapan, cerita sehari-hari, menggabungkan keduanya sampai menciptakan alur maju-mundur di dalam sebuah cerita.

Namun, saya menemukan beberapa typo yang terdapat di dalamnya. Pada halaman 29, ditemukan typo pada kata seseoang yang seharusnya dituliskan seseorang. Dan pada halaman 58, kata ksajikan yang seharusnya dituliskan ku sajikan.

Over All, kumcer ini cocok dijadikan inspirasi untuk kalian yang ingin menjadi penulis.




Review Athena;Eureka!

ERLIN NATAWIRIA
2013, Gagasmedia
280 Halaman
Rp. 56.000,-


Blurb

Pembaca tersayang,

Langkahkan kakimu ke kota sang dewi kebijaksanaan, Athena. Dari penulis debut Gagasmedia, Erlin Natawiria, kita akan mengikuti Widha mewujudkan impian masa kecilnya serta mendiang kakaknya yang kembar.

Satu insiden kecil di losmen mempertemukan Widha dengan Nathan. Mereka menjadi rekan seperjalanan; menyusuri Agora, Plaka, lalu ikut larut dalam keriaan sepasang pengantin baru di Rafina. Rasa bertumbuh seiring kaki-kaki mereka melangkah, dan binar tepercik setiap kali keduanya berserobok pandang.

Namun, di sebuah kios buku kuno di Monastiraki, Widha melihat hantu masa lalunya. Seseorang yang tidak seharusnya hadir di kota impiannya. Sosok yang gagal dia lupakan.

Setiap tempat punya cerita,

Di antara puing-puing kuil Parthenon, ada reruntuhan hati yang siap dibangun kembali.

Salam,

Editor

***
Mengapa saya tertarik membeli novel ini? karena saya sedang mengikuti seri #STPC yang diterbitkan oleh gagasmedia dan bukune. Dan karena saya sangat penasaran dengan Yunani. Yap! Yunani dengan Santorini yang biru dan putih dan terkenal itu. Aku penasaran apakah ada tempat yang keren di Yunani selain Santorini dan ternyata banyaaakk !!! Cover novel Athena;Eureka! ini sangat menggambarkan Yunani dengan penulisan dengan gaya Yunani dan biru seperti Santorini. Sehingga aku semakin tertarik untuk membaca dan berjalan-jalan di Yunani dengan cerita yang disajikan.

Athena;Eureka! ini merupakan seri pertama STPC season ke-2. Setelah menerbitkan kurang lebih 11 judul di season pertama, kali ini gagas media dan bukune menerbitkan buku dengan judul tempat yang lebih menarik lagi untuk dikunjungi. Well, aku sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana kak Erlin bercerita tentang Yunani.

***

Athena;Eureka! ini bercerita mengenai Widha yang sangat mencintai Yunani dan berkeinginan untuk pergi ke sana. Terlepas dari keinginan Widha, sebenarnya pergi ke Yunani merupakan impian masa kecil serta kedua kakak kembarnya. Sampai akhirnya Widha nekat pergi ke Yunani menggunakan uang beasiswanya. Sampai di sana, ia dipertemukan oleh Nathan seorang turis dari Australia yang juga sedang berlibur kesana, lebih tepatnya melarikan diri. Widha dan Nathan menjadi partner wisata selama berada di Yunani. Sampai suatu ketika Widha bertemu dengan hantu masa lalunya. Seseorang yang tidak seharusnya hadir di kota impiannya. Sosok yang gagal ia lupakan. Widha bingung apakah ia mempunyai perasaan cinta kepada Nathan. Namun bagaimana dengan hantu yang membawakan ia harapan yang sudah ia impikan sejak lama? dan mengapa ada seseorang yang menyeretnya masuk ke dalam cerita yang tidak ia inginkan?

"Masa lalu itu hanya berhak untuk dikenang. Bukan untuk kembali dirindukan." 

***

Athena;Eureka! menggunakan sudut pandang orang ke-3 serba tahu. Kak Erlin sangat apik menjabarkan perasaan masing-masing tokoh. Di novel ini semua perasaan Widha, Nathan dan Wafi dijabarkan melalui sudut pandang mereka masing-masing. Dan sesekali perasaan Deno pun dijabarkan di sela-sela percakapan. Alurnya maju namun, disela-sela narasi disisipkan flashback untuk menceritakan apa yang terjadi antar tokoh di masa lampau.

Athena;Eureka! mengajak kita para pembaca berjalan-jalan ke sudut kota Yunani yang lain. Bukan hanya Santorini yang terkenal yang Yunani punya. Melainkan ada Athena beserta tempat-tempat yang tidak kalah indah seperti Monastiraki, Ancient Agora, Plaka, Rafina dan lain-lain.

Sayangnya, pemakaian bahasa Yunani di novel ini jarang sehingga aku sebagai pembaca tidak bisa menambah beberapa kata Yunani dalam notes aku. Pemakaian judul sub bab juga memakai bahasa Inggris, akan jauh lebih menarik menurutku jika sub bab tersebut memakai bahasa Yunani.

Namun, semua kekurangan itu dapat tertutup oleh alur cerita yang mengejutkan dan membuat penasaran. Meskipun endingnya dapat ditebak namun novel ini cukup recommended mengingat novel STPC yang selalu keren di setiap judulnya. Selamat kak Erlin, I give you 4 star for Athena !! ;)



Review Last Minutte in Manhattan;Beri Cinta Waktu

Yoana Dianika
Bukune, Desember 2012 (Cetakan Pertama)
402 Halaman
Rp. 50.000,-

"Kau seperti langit yang menaungi senja. Membuatku merasa nyaman, seperti mendapat perlindungan."

Blurb:

Matahari tenggelam sempurna di Manhattan,
menghujani gedung-gedung dengan warna senja cakrawala.
Di kota ini, kau akan bertemu Callysta. Ia menemukan langit yang menaungi senja—membuatnya merasa nyaman, seperti mendapat perlindungan. Membuatnya jatuh cinta.

Namun, jatuh cinta memang tidak semudah yang dibayangkan. Saat cinta mulai menyergap, yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankannya, agar tak memburam dan menghilang ketika ragu dan masa silam ikut mengendap.

Di kota ini, gadis itu jatuh cinta, tetapi segera ia surukkan di lorong-lorong gedung-gedung meninggi, dan ia tenggelamkan bersama senja yang tenggelam sempurna.

“Hatiku, masih terlalu rapuh,” begitu katanya. Maukah kau menemaninya di Manhattan?


With love,

Yoana Dianika

***

Last Minute in Manhattan;Beri Cinta Waktu adalah novel dari seri STPC yang pertama. Aku sangat ingin membacanya saat pertama kali teman aku bercerita tentang novel ini. Tentang keindahan Manhattan yang disajikan secara apik. Pertama kali aku melihat novel ini aku sangat yakin bahwa isi ceritanya akan semenarik novel Yoana yang sebelumnya aku baca, Till We Meet Again.

Last Minute in Manhattan;Beri Cinta Waktu bercerita tentang Callista yang mengalami sakit hati ketika ia melihat Abram kekasihnya selingkuh oleh Maggie. Maggie orang yang selalu merebut orang terkasih Callista, setelah ibunya, Abram pun direbut oleh Maggie. Callista memutuskan untuk mengikuti saran ayahnya pindah ke California dan tinggal bersama Sophie, ibu tiri Callista. Calista tinggal di sana bersama Sophie dan saudara tirinya yang bernama Mark. Sampai ia bertemu dengan Vesper-sahabat Mark di negara itu.

Vesper mampu membuat Callista jatuh cinta. Namun Vesper juga mampu membuat Callista sangat membenci dirinya. Bayang-bayang Abram masih menghantui Callista. Ketika ia sudah yakin dengan Vesper, Abram tiba-tiba datang dan mengusik kehidupannya kembali.

Apakah ini cinta? Namun, jika memang ini cinta, mengapa Vesper juga membuat Cally merasa sedih dan tersakiti di saat yang bersamaan? Sungguh, Cally tak tahu lagi perasaan apa yang berkecamuk dalam hatinya. Yang ia tahu, seharusnya ia bisa menikmati hangatnya senja Manhattan bersama Vesper.

***
Penulis berhasil membuat kejutan di novel ini. Kisah cinta Callista dan Vesper yang rumit dan tak tertebak membuat pembaca larut dalam ceritanya. Dengan narasi indah lattar tempat seperti Hermosa Beach, Los Angles County, California, dan lain-lain novel ini dapat memberikan kesan yang indah.

Novel ini mengambil sudut pandang orang ke-3 serba tahu. Dan mengambil dari apa yang dirasakan oleh Callista. Sama seperti seri STPC sebelumnya novel ini patut untuk di baca ;)



Review Holland;One Fine Day in Leiden

Feba Sukmana
Bukune, November 2013 (Cetakan pertama)
300 Halaman
Rp. 54.000,-


"Orang bilang, harapan itu seperti awan. Beberapa berlalu begitu saja, tetapi sisanya membawa hujan. Kau, harapan yang manakah yang kau simpan di hatimu?"


Blurb:
"Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.
Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu:Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada waktu untuk cinta.
Namun, kala senja membingkai Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki bermata pirus itu, “Ik vind je leuk”—aku suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih yang tak tersembuhkan waktu. Seperti Ibu.
Aku tidak berada di sini untuk jatuh cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri.
Di sudut-sudut Leiden, Den Haag, Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri Kincir Angin yang memesona?
Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara,

***
Holland;One Fine Day in Leiden adalah novel seri Setiap Tempat Punya Cerita ke-5. Aku sudah menunggu novel ini sejak menyelesaikan membaca novel Swiss (seri STPC ke-4) sekitar bulan Agustus lalu **Review dapat dilihat di sini**. Semenjak aku membaca novel Last Minute in Manhattan, aku semakin tertarik untuk membaca seri STPC selanjutnya. Termasuk Holland ini.

Holland;One Day in Leiden bercerita mengenai Kara yang melanjutkan study S2-nya di Universiteit Leiden. Ia tinggal di sebuah kota kecil nan indah bernama Leiden di Belanda. Tinggal di sebuah apartement yang tidak terlalu besar bersama Linnie, teman apartementnya yang bertubuh atletis. Konflik terjadi saat Kara menemukan buku gambar bersampul cokelat yang berisi sketsa pada saat makan siang di Bagels & Beans. Ternyata buku cokelat itu milik lelaki bernama Rein, pemilik matapirus yang Kara temui di Kastel de burcht. Kara dan Rein semakin dekat setelah pertemuan itu. Namun pada kencan-kencan berikutnya Rein selalu saja meninggalkan Kara secara tiba-tiba. Kara penasaran dengan apa yang terjadi pada Rein, apalagi setelah Kara melihat terdapat banyak lebam di tubuh pucat lelaki itu.

Tujuan Kara ke Belanda selain melanjutkan studynya adalah untuk menyembuhkan luka. Bukan, bukan menyembuhkan luka melainkan melupakan luka lamanya. Ia selalu berharap hujan akan menghapus sebagian ingatannya. Ingatan akan ruang kosong yang sejak kecil tak terisikan. Ruang kosong bernama ibu. Ibu yang pergi. Kara yang mencari. Kara tidak punya keberanian untuk membuka kotak kayu yang berada di rak buku apartementnya. Kotak kayu yang diselipkan Yangkungnya saat Yangtinya mengirimi paket. Akankah pemberhentian Kara mencari ruang kosong itu terhenti di Belanda? Akankah semua pertanyaan Kara akan Ibu dan Rein terjawab?

"Ah membingungkan. Cintakah ini? Kara tersentak menyadari pertanyaan barusan. Cinta? Tidak. Terlalu cepat untuk membicarakan cinta. Lagi pula, aku di sini tidak untuk jatuh cinta."

***
Well, butuh waktu yang lama untuk membaca novel ini. Karena tugas-tugas kuliah menumpuk untuk segera diselesaikan. Dan setelah di selesaikan ternyata novel ini sangat-sangat menarik. Pada awal bab aku sempat merasa bosan karena terlalu banyak narasi tapi setelah aku lanjutkan membaca ternyata aku dapat menemukan banyak poin plus di buku ini.

Seperti novel seri STPC lainnya, yang paling menarik dari novel ini tentu kartu dan sketsa yang terdapat di dalamnya. Di novel ini, kak Feba menuliskan banyak sekali tentang sejarah Belanda serta sejarah lattar tempat yang di pakai pada novel ini. Jadi ada tambahan tentang sejarah di dalamnya. Di dua bab terakhir aku sempat meneteskan air mata karena terharu oleh tokoh Yangti, Wulan dan Kara serta Rein. Kak Feba sukses membawa aku sebagai pembaca larut dalam konflik yang dari awal aku pertanyakan. Untuk novel perdananya, kak Feba sukses membuat cerita yang ngga kalah keren dengan penulis-penulis yang sudah menciptakan berbagai novel. Dan, novel ini recommended untuk di baca buat kamu para pencinta novel romance dan seri STPC :)


Review Rain in Paris;je vais aimer la pluie...

Cindy Pricilla
De Teens, Agustus 2013 (Cetakan Pertama)
190 Halaman
Rp. 38.000,-

Dulu, aku menyukai hujan karena ia selalu turun tanpa peduli omongan orang. Kesedihanku tentang Val selalu diiringi hujan. Termasuk perpisahan kami tiga tahun lalu ketika aku hendak pergi ke Paris untuk melanjutkan studi. Tiba-tiba, kulihat Val muncul di dekat Eiffel. Tapi, di sini aku bertemu dengan Alex, si playboy. Val pun akan bertunangan. Ini ceritaku. Sekarang, aku benci hujan. (Audrey)

Aku menyesal memutuskan hubungan dengan Audrey tiga tahun lalu. Aku memutuskan untuk menyusulnya ke Paris. Tapi, sial! Ibuku mengirim Sidney, gadis blasteran yang dijodohkan denganku. Masalah menjadi pelik. Ini ceritaku. Antara mempertahankan cinta dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. (Valian)

***
Rain in Paris bercerita mengenai Audrey yang mendapatkan beasiswa kuliah di IFA, paris. Audrey sangat senang mendapatkan beasiswa tersebut, karena menjadi desainer terkenal merupakan impiannya sejak lama. Namun Val, pacarnya amat sangat terkejut saat mengetahui itu. Val memutuskan hubungannya dengan Audrey dengan alasan ia tidak bisa melanjutkan hubungan LDR. Hati Audrey sangat hancur, tepat pada saat itu hujan turun dengan deras seakan membawa kenangan Audrey bersama Val. Sejak saat itu Audrey membenci hujan.

Di paris Audrey mendapatkan sahabat bernama Kelsey, ia sangan cantik bak model. Dan di Paris Audrey bertemu dengan seorang cowok bernama Alex. Ia sangat terkenal playboy di kampusnya. Alex tidak pernah berhenti untuk menggoda dan merayu Audrey hanya untuk Audrey menerima ajakan kencannya. Namun seberapa besar Alex berusaha Audrey tetap menolaknya, karena dihatinya hanyalah Val yang menempati.

Tiga tahun setelah kejadian putus, Val yang melanjutkan pendidikannya masih tetap menyendiri. Ia menyesal dulu sempat emosi dan mengeluarkan kata putus. Tak dapat dipungkiri Audrey masih ada tetap di hatinya. Sampai ia melakukan semua usaha untuk menyusul Audrey di Paris. Akhirnya ia mendapatkan beasiswa untuk student challenge ke Paris.

Setelah sampainya di Paris, Val bertemu dengan Audrey tepat di depan menara Eiffel dengan rintikan hujan. Namun rencana Val untuk menyatakan perasaan dan mengajak Audrey balikan menjadi semakin rumit ketika Sidney, wanita yang dijodohkan dengan Val oleh ibunya datang menyusul Val ke Paris. Akankah Val dan Audrey bersatu?

"Hal yang paling menyakitkan adalah bukan karena rindumu yang tak terbalas, melainkan ketika kamu masih merasa rindu, namun sudah tidak boleh lagi mengatakannya kepada orang yang kamu rindukan." (Hal.115)

***
Novel Rain in Paris ini sudah ingin aku beli sejak pertama kali terbit. Aku sudah mengetahuinya sejak novel ini masih masuk dalam proses pencetakkan. Karena penulisnya, Cindy Pricilla adalah temanku. Oke aku akan memberikan komentar ini dengan fair tanpa melihat dari sudut teman. Oke cin hehehe :)

Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Cindy mendeskripsikannya melalui sudut pandang dari tokoh Val dan Audrey masing-masing. Jadi aku dan para pembaca lainnya dapat dengan jelas mengerti serta memahami apa yang dirasakan oleh kedua tokoh.

Untuk penulis novel pemula aku sangat menyukai novel ini. Karena bahasa yang dituturkan Cindy sangat mudah dipahami dan sangat anak muda sekali. Gaya penulisan cindy pun sangat khas. Walaupun kekuatan karakter dari tokohnya belum kuat. Tapi keseluruhan novel ini bagus untuk dijadikan bacaan pengisi waktu luang. Recommended ;)




Review: Paris;Aline

Prisca Primasari
Gagas Media, 2012
214 Halaman
Rp. 42.000,-

Ini tentang sebuah pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena menyimpan sebuah misteri, seperti mengajak Aline bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul 12 malam pula? dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi mendatangi tempat-tempat pemakaman seperti pemakaman yang konon berhantu?




Paris;Aline menceritakan tentang Alien seorang mahasiswi jurusan sejarah di Paris yang mendapatkan sebuah konflik dengan seorang pemuda misterius bernama Sena sejak ia menemukan sebuah porselen mahal disebuah tempat. Alien yang menganggap Sena sebagai seorang misterius dan aneh sejak pertama kali ia diajak bertemu di Bastille tempat bekas enjara pada pukul 12 malam semakin menemukan ketertarikan dalam diri Sena. Alien mempunyai seorang tetangga pada apartementnya yang notabene adalah orang Indonesia bernama Ezra. Ezra selalu tampak menunggu seseorang saat malam hari di depan apartementnya. Semakin lama ia mengenal Sena semakin penasaran Aline terhadap sosok itu, penasaran kenapa Sena yang sangat menyukai hal-hal mistis dan meninggalkannya pergi dengan buru-buru setelah ia berhasil mencium bibir Aline. Aline mendapatkan sebuah petunjuk dari Sena yang berupa alamat saat Sena tiba-tiba ditarik paksa dan dimarahi oleh seorang ibu-ibu tua. Apakah yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kelanjutan kisah Sena, Aline dan Ezra?
"Beginikah cinta itu? Saat kita tahu kita tak kasat mata bagi orang yang dicintai, tapi tetap melakukannya demi orang itu?...." Halaman 167
***
Novel Paris;Aline adalah novel seri Setiap Tempat Punya Cerita (STPC) seri pertama yang diterbitkan oleh Gagas Media. Saya meminjamnya dari teman, alasan mengapa saya tidak membeli sendiri adalah karena saya takut cerita di dalamnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Mengingat saya tidak terlalu suka gaya penulisan serta bahasa yang digunakan oleh Prisca pada novel sebelumnya yang berjudul eclair.

Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang Pertama. Sama seperti novel Prisca sebelumnya yang berjudul eclair bahasa yang Prisca gunakan di novel ini masih terlalu sulit. Saya tidak terlalu menyukai gaya penulisan Prisca yang terlalu bertele-tele dalam mendeskripsikan sutu permasalahan.

Di novel ini juga masih ditemukan beberapa typo seperti:
Penggunaan kata "maman" yang seharusnya menjadi kata "mama" (Hal. 114)
- Penggunaan kata "piza" yang seharusnya menjadi kata "pizza" (Hal. 117)

And I give 3 stars for this novel :)


Review: Swiss;Little Snow in Zürich

Alvi Syahrin
302 Halaman
Bukune, Juni 2013 (Cetakan pertama)
Rp.50.000,-


Blurb

Di Zürich,


Ada kisah tentang salju yang hangat, tentang tawa yang mencair. Membuat Yasmine tersenyum bahagia.



"Ich liebe dich,"—aku mencintaimu—bisik gadis itu, membiarkan repih salju membias di wajahnya. Manis cinta dalam cokelat yang laki-laki itu berikan membeku menjadi kenangan di benaknya, tak akan hilang.



Di puncak gunung Uetliberg—yang memancarkan seluruh panorama Kota Zürich—bola-bola salju terasa hangat di tangannya, kala mereka bersisian. Dan Jembatan Münsterbrücke, jembatan terindah dan tertua di Zürich, seolah bersinar di bawah nyala lampu seperti bintang.



“Jika aku jatuh cinta, tolong tuliskan cerita yang indah,” bisik gadis itu. Ia tahu ia telah jatuh cinta, dan berharap tak tersesat.



Namun, entah bagaimana, semua ini terasa bagai dongeng. Indah, tetapi terasa tidak nyata.



Tschüs—sampai jumpa—
Yasmine, semoga akhir kisahmu indah


***

"Di antara musim-musim yang berganti, aku menemukan satu waktu untuk merenung, bahwa kita tidak pernah saling membenci, hanya saling merindu."

(tulisan pada kartu yang terdapat dalam novel Swiss)


Swiss;Little Snow in Zürich adalah novel seri STPC ke-4. Entah kenapa saat pertama kali membaca sinopsis pada belakang novel aku langsung tertarik untuk membelinya. Dan karena aku sangat menyukai packaging serta cover novel yang disajikan. Covernya sangat terlihat gambaran Swiss yang disajikan dalam bentuk sketsa. Aku sangat menyukai cover dengan bentuk sketsa ini. Oh iya, ini novel STPC yang pertama kali aku beli. Aku ingat bagaimana kak Alvi menghadirkan kisah tiga sahabat yang manis pada novel ia sebelumnya, Dilema;Tiga Cerita Untuk Satu Rasa. Maka aku penasaran dan membeli novel ini, apakah kak Alvi tetap menyuguhkan cerita sahabat yang manis atau tidak.

Swiss;Little Snow in Zürich bercerita mengenai Yasmine dan Rakel yang bertemu di dermaga Swiss. Mereka tidak saling menyapa namun diam-diam memperhatikan sampai akhirnya Rakel menyapa Yasmine yang sedang sibuk memotret angsa-angsa di dermaga. Yasmine berteman baik dengan Elena dan Dylan di High Schoolnya. Kisah Yasmine dan Rakel terus berlanjut hingga Rakel membuat sebuah agenda musim dingin yang berisikan 5 kegiatan untuk dihabiskan bersama Yasmine saat musim dingin. Sampai pada akhirnya, Elena dan Dylan mengetahui kedekatan Yasmine dan Rakel. Ada yang tergambar jelas pada sikap Elena dan Dylan yang dingin saat mengetahui kedekatan Yasmine dan Rakel. Ternyata, Rakel adalah teman masa kecil Elena dan Dylan. Namun, hubungan mereka tidak harmonis seperti dulu karena ada permasalahan yang mendalam di masa lalu sehingga Rakel tidak bisa memaafkan mereka. Dylan tidak terima dengan kedekatan Rakel bersama Yasmine karena Dylan sangat mencintai Yasmine. Ada hal aneh yang terjadi diantara Rakel dan Yasmine. Sampai akhirnya mereka tak saling menyapa lalu memiliki pasangan masing-masing. Lalu apakah Yasmine akan terus bersama Rakel? dan apakah persahabatan Elena, Dylan dan Rakel akan bersatu seperti dulu lagi?
"Dan mereka hanyalah dua manusia kesepian yang saling membutuhkan dan menyayangi. Namun, mereka berusaha tidak memercayainya. Mereka tidak berusaha untuk berjuang. Rakel dan Yasmine." (Halaman 212)

***

Novel ini bersudut pandang orang ke-3 serba tahu. Kak Alvi mendeskripsikan dialog serta narasi dari sudut pandang Yasmine dan Rakel. Cerita tentang persahabatan yang sederhana namun dikemas secara apik disertai dengan pendeskripsian lattar tempat yang indah seperti danau zurich, jembatan Münsterbruücke, Uetliberg, dan berbagai macam tempat menarik di Zürich.

Aku sangat mneyukai tokoh Yasmine dan Rakel di novel ini. Yasmine yang diam dan tertutup seakan-akan menemui cahaya terang dalam hidupnya saat Rakel hadir. Rakel yang mempunyai sifat humoris serta berani dan nakal membuat sifat dari tokoh Yasmine menjadi imbang. Yasmine dan Rakel membuat suasana menjadi romantis dengan agenda musim dingin yang dibuat Rakel. Kenakalan serta keberanian Rakel pun menambahkan serpihan-serpihan cerita yang tak tertebak dan membuat pembaca;aku terkadang senyum-senyum sendiri dan sedih. Tokoh Elena yang bijaksana dapat mengimbangi permasalahan antar tokoh Yasmine, Dylan dan Rakel. Dylan yang menutup diri tentang perasaannya kepada Yasmine pun diberanikan oleh Elena semenjak ia bercerita tentang Yasmine. Dylan dan Rakel yang keras kepala juga dapat diimbangi dengan hadirnya Elena. Pembuatan tokoh yang sangat tepat sehingga menjadikan novel ini khas kak Alvi banget :D.

Adegan yang paling aku suka saat Yasmine dan Rakel jalan-jalan ke Uetliberg dan setiap adegan di Jembatan Danau Zürich. Karena, aku merasakan bagaimana rasanya menaiki gunung setinggi 897 meter dengan orang yang kita sayangi dan melihat pemandangan kota Zürich dari ketinggian. Di atas puncak itu Yasmine dan Rakel dapat melihat bukit-bukit kecil, pegunungan Alpen serta pemandangan kota Zürich dari ketinggian dan tidak lupa danau Zürich juga terlihat dari sana. Aku juga menyukai setiap adegan di jembatan danau Zürich yang mempunyai banyak angsa. Karena sehabis membaca novel ini aku langsung search di Google untuk mengetahui visualisasi dari tempat yang dijelaskan oleh kak Alvi. Dan setelah melihat gambar jembatan danau Zürich aku langsung jatuh cinta tanpa alasan. Ini nih foto Danau Zürich serta Uetliberg yang keren itu.

Uetliberg yang menakjubkan

Danau Zürich dengan jembatan tempat bertemunya Rakel danYasmine

Sama seperti novel kak Alvi sebelumnya yang berjudul Dilema;Tiga Cerita Untuk Satu Rasa. Di novel ini kak Alvi kembali menghadirkan sebuah cerita mengenai persahabatan dan cinta. Gaya penulisan kak Alvi yang ringan dan mudah dipahami membuat kita semakin terhanyut dalam cerita Yasmine, dkk. Prolog yang kak Alvi gunakan dengan perumpamaan salju pun membuat novel ini hadir dengan cantik. Banyak qoutes yang bisa dikutip dari novel ini. Beberapa quote tersebut yaitu:
"Semua orang mengalami kehilangan dan suatu saat kita akan menjadi pihak yang harus pergi."
"Mengapa orang-orang harus berubah jika mereka masih bisa tetap sama?"
"Kau percaya tidak seseorang bisa berubah dalam waktu yang tidak diduga?" - Dylan
"Bukankah kita tidak pernah rela melihat orang yang kita sukai terluka oleh orang lain?"
"Untuk selamanya, perasaan tidak akan tidak akan bisa berbohong dan dibohongi. Ia selalu ada di sana, memintamu untuk memperjuangkannya."
"Air mata itu sesekali meretas tiba-tiba tanpa diminta." 
Aku menyukai qoute tersebut karena apa yang dituliskan oleh kak Alvi benar-benar adanya dan dialami oleh semua orang di kehidupan ini. Semua orang akan mengalami kehilangan, itu benar karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Orang-orang berubah padahal mereka masih bisa menjadi orang-orang yang sama di ruang lingkupnya. Seseorang dapat berubah dalam waktu yang tidak diduga entah karena hal apa. Dan perasaan tidak akan bisa berbohong ataupun dibohongi serta perasaan ada untuk diperjuangkan oleh orang yang memilikinya.

***

Aku berharap di novel selanjutnya kak Alvi memberikan sentuhan yang berbeda namun tetap menghadirkan cerita tentang persahabat dan tidak mainstream. Aku mau menangis dan senyum-senyum sendiri ketika membaca novel kak Alvi selanjutnya (if you know what I mean kak :p). Karena kak Alvi salah satu penulis favorite saya, dan cerita di novel ini bagus. Jadi saya memberikan bintang 4 untuk novel ini. Recommended!


** penulisan review terinspirasi oleh blog Too Early:Dhyn Hanarun
***Klik judul blog untuk memasuki laman

Review: Barcelona;Te Amo

Kireina Enno
Bukune, Februari 2013 (Cetakan Pertama)
266 Halaman
Rp. 46.000,-

"Bisakah kau berhenti sebentar untuk mengenang kita berdua? Apa pun akan kulakukan, agar kau tahu perasaanku tak pernah pudar."








Barcelona Te Amo adalah novel seri Setiap Tempat Punya Cerita yang ke-dua. Novel ini merupakan novel dari project Gagas Media serta Bukune. Dengan cerita serta tempat yang berbeda di setiap serinya, novel STPC ini membawa kita masuk ke dalam cerita serta mengajak kita untuk berkeliling ke tempat-tempat indah yang menjadi lattar belakang dari ceritanya. Novel seri STPC ini mengajak beberapa penulis ternama untuk ikut andil dalam proses pembuatan novel ini. Salah satunya adalah Kireina Enno.

Seperti novel ia sebelumnya yang berjudul Selamanya Cinta, Kireina Enno memberi sedikit kejutan bagi para pembaca dalam Barcelona Te Amo. Kireina juga menghadirkan tokoh-tokoh dengan sifat yang kuat sehingga dapat membuat pembaca hanyut dalam cerita yang ia hadirkan. Kireina sangat apik membuat deskripsi yang menjadi setting tempat dalam cerita ini, sehingga kita para pembaca dapat merasa seperti sedang berkelana di Barcelona.

Barcelona Te Amo diceritakan menggunakan sudut pandang orang ke-3 serba tahu. Penulis sangat apik menceritakan cerita dengan mendeskripsikan cerita dari semua tokoh. Alur yang disajikan merupakan alur maju-mundur. Sehingga kita harus berpikir untuk menebak apa yang terjadi sebelum serta selanjutnya.

Barcelona Te Amo menceritakan tentang Katya yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya dan diasuh oleh pamannya. Ia tinggal bersama paman dan sepupunya bernama Sandra. Katya dan Sandra memiliki teman dari kecil bernama Evan. Mereka bertiga selalu bersama-sama. Katya selalu melindungi Sandra dariapapun, begitupun Evan. Ia selalu sigap membantu Sandra ketika Sandra dihadapkan oleh suatu masalah. Ada sesuatu yang hadir dalam perasaan mereka bertiga. Sandra merasa iri kepada Katya karena orang-orang disekitarnya lebih menyayangi Katya yang pendiam, tahu diri serta patuh tidak seperti dirinya yang bossy, manja dan tidak bertanggung jawab. Dan Sandra akan melakukan apapun demi menyingkirkan hal-hal yang membuat Katya senang. Sampai akhirnya Katya memutuskan untuk berkuliah di Barcelona demi membuat Sandra mendapatkan apa yang ia mau dan mencari ketenangan demi melupakan Evan. Katya mengambil jurusan seni di sana, karena ia sangat pandai melukis. Katya hanyalah seorang yang sangat menutup diri. Ia tidak pernah menyadari bahwa kualitas lukisannya sangat patut untuk diikutsertakan dalam pameran berkelas di Barcelona sampai ia bertemu dengan Manuel. Namun ada sesuatu hal yang membuat Katya bingung dengan perasaannya kepada Evan. Dan kedatangan Sandra ke Barcelona membuat semuanya menjadi masalah. Ketenangan yang Katya cari serta hubungannya dengan Evan dan Manuel semakin merumit.


"Kamu ngga akan pernah bisa mengukur cinta. Kamu cuma bisa merasakannya, menggerogoti dirimu dari hari ke hari. Seperti monster yang tidak pernah terpuaskan. Menyakitimu karena rindu." (Halaman. 162)
Salah satu dialog Evan dengan Katya saat Evan tiba-tiba menyusulnya ke Barcelona hanya untuk menemui Katya. Bukan untuk urusan pekerjaan sesuai dengan yang Evan katakan kepada Sandra. 


***

STPC terbitan Bukune selalu tampil cantik disetiap packagingnya. Cutting ujung buku yang tidak lancip membuat novel seri ini berbeda dari novel-novel lainnya. Bonus kartu yang cantik disetiap novelnya pun menambah kesan kita mendapatkan kartu dari negara Barcelona sendiri.


Disetiap bab dalam novel ini terdapat sketsa gambar tempat yang dijadikan lattar cerita pada bab tersebut sehingga dapat memvisualisasikan imajinasi kita untuk lebih memasuki cerita yang ada.




***
Barcelona Te Amo memberikan kisah cinta sederhana yang mengejutkan. Tanpa ada adegan-adegan yang dideskripsikan dengan berlebihan. Saya selalu menyukai kejutan Kireina Enno yang terdapat dalam Prolog serta alurnya. Meskipun dalam novel ini Kireina tidak berhasil membuat pembacanya terkejut dengan ending ceritanya seperti Selamanya Cinta, tetapi Kireina telah berhasil membawa pembaca menikmati dan berkeliling Barcelona bersama cerita Katya serta cintanya.



***Format penulisan terinspirasi oleh blog Too Early: Dhyn Hanarun
**** Klik nama Blog untuk menuju laman.